Seperti FILM yang punya banyak genre : drama, action, horror, komedi, atau MUSIK yang bisa digolongkan menjadi pop, rock, jaz, dangdut, Digital Scrapbooking juga ada style-nya, lho! Di sini akan dibahas beberapa style layout yang bisa jadi panduan kamu untuk menemukan style kamu dalam berkarya.
Here we go....
Dari 6 foto di samping ini, aku akan mencoba memperkenalkan jenis style digital scrapbooking dan teknik-tekniknya. Aku hanya ingin menunjukkan bahwa dengan jenis style yang berbeda + kombinasi teknik + imajinasi = beragam jenis layout!
Menurut
Debbie Hodge, layout yang baik selalu mengandung 5 struktur dasar berikut ini :
photo, title, journaling, embelishment & canvas (paper). Tapi, kita juga harus menerapkan elemen desain seperti :
Emphasis (Dominance), Repetition, Alignment, Contrast, Balance, Flow agar layout kita tidak "menganiaya mata"... hahaha... Contohnya seperti di samping ini.
Semua struktur memang sudah terpenuhi, tapi elemen desain tidak diperhatikan.
Emphasis/fokus-nya nggak jelas, semua foto berkompetisi menarik perhatian sehingga membingungkan.
Repetion (pengulangan) elemen burung kuning kurang variatif sehingga membosankan.
Alignment (margin) nggak jelas, rata kanan atau kiri atau tengah.
Contrast, bingung kebanyakan warna.
Balance, sama sekali nggak seimbang antara bagian kanan dengan kiri layout.
Flow, nggak ada panduan sama sekali dari mana harusnya pandangan mata dimulai dan berakhir aliasnya movement-nya ngaco! TERRIBLE....
OK, jadi perlu diingat bahwa digital scrapbooking bukan sekedar main tempel foto dan elemen lainnya, tapi juga harus mematuhi prinsip-prinsip desain yang 6 tadi :
ERACBF. Nah, seterusnya ada beberapa style layout yang bisa kamu pakai eksperimen sebelum mendapatkan style kamu sendiri.
Di bawah ini, dengan kit yang sama yaitu
Land of Learning dari
Marie H Design, bisa dibuat 3 jenis layout yang sangat berbeda. Lihat deh, hanya dengan satu kit kamu bisa menciptakan beragam jenis tipe layout.
So, start maximising the use of your kit by experimenting with it now!
1. CLASSIC
Balance and structure are key points of classic style layouts. - by Jennifer Marione
Ciri khas style classic adalah letak foto-foto yang tegak, jarang sekali yang miring-miring. Elemen penghiasnya pun cenderung minimalis. Jurnaling menjadi struktur yang penting dalam style jenis classic ini. Layout jenis ini cocok sekali buat digi-scrapper yang senang desain yang simetrikal dan seimbang (balance).
Teknik yang aku pakai dalam pembuatan layout klasik ini pun sederhana. Pertama, aku tumpuk kertas biru yang sudah di-resize di atas kertas kuning dan ditambahkan ric-rac putih sebagai pemanis. Kedua, semua foto di-crop dengan bentuk segiempat yang sama besar lalu diberi bingkai putih melalui menu
Image > Stroke. Ketiga, aku buat judul dengan kombinasi 2 font. Keempat, jurnaling diketik dengan alignment rata tengah dan tidak lupa penambahan tanggal. Kelima, penambahan pita, kancing dan bintang untuk menghias layout. Terakhir, tidak lupa ditambahkan shadow untuk memberikan sedikit kesan timbul walaupun tipis sekali.
2. CLEAN
White space and sparse embellishments are the hallmarks of the clean layout style. - by Tricia Groenhoff
Ciri khas style clean adalah layout yang terkesan simple tanpa banyak elemen penghias. Banyak ruang kosong tercipta, sesuai dengan slogan "Less is More". Kalau kamu tipe orang yang suka dengan gaun sederhana yang simple tanpa pernak-pernik, maka layout ini cocok banget untuk kamu! Layout jenis clean ini bagus sekali untuk scrapping foto-foto yang cantik dan berkualitas baik sehingga sayang kalau harus berkompetisi dengan elemen penghiasnya. Kertas dengan warna cerah maupun bercorak juga bisa digunakan dalam layout jenis ini dengan jumlah terbatas tentu saja.
Teknik yang aku pakai dalam layout clean ini termasuk sederhana. Pertama, aku tumpuk kertas hijau dan bercorak garis yang sudah diperkecil di atas kertas polkadot biru. Kedua, aku lubangi kertas hijaunya agar tembus mengekspos foto dan kertas bercorak di bawahnya. Ketiga, foto-fotonya aku ubah menjadi
hitam putih dan diatur menggunakan fungsi
Image > Adjustment > Hue Saturation ke arah warna biru supaya serasi dengan warna background. Keempat, jurnaling diketik dan dirotasi ke kiri. Kelima, judul dan tanggal ditambahkan sesuai prinsip allighment rata tengah. Terakhir, simple shadowing diterapkan hanya pada kertas hijau untuk kesan timbul.
3. HODGEPODGE
Mixed patterns and layering are cornerstones of hodgepodge style layouts. - by Kate Earley
Kalau kamu suka layout yang “eclectic,” style hodgepodge ini udah pasti bakal jadi favorit kamu. Ciri khas style hodgepodge adalah kombinasi foto, kertas dan embellishment yang saling bertumpuk membentuk layout yang penuh tekstur dan meriah. Digi scrapper jenis ini suka mencampur berbagai bentuk, corak dan jenis kertas plus embellishment dan merangkainya di seputar foto yang telah diatur dalam berbagai kemiringan.
Aku menggunakan cukup banyak teknik untuk me-retouch foto-foto yaitu : teknik Out of Bound ( = objek sepeti keluar dari bingkainya) dan
Blur background ( = latar belakang foto diburamkan) untuk foto kiri bawah dan teknik
Selective colouring (= latar belakang foto dibuat hitam putih tapi image fokusnya tetap berwarna) untuk foto tengah atas. Sedangkan untuk 2 foto lainnya aku hanya bermain dengan
Image > Adjustment > Levels dan Brightnest/Contrast untuk memperbaiki kualitas foto yang agak gelap menjadi lebih terang. Teknik re-touch foto sangat penting untuk dipelajari karena foto adalah element paling penting dari sebuah layout, jadi kalau kualitasnya bagus pasti akan menunjang kesempurnaan layout secara keseluruhan. Teknik lain untuk menggelapkan / menerangkan hanya sebagian dari foto adalah menggunakan tool
Dodge and Burn.
Selanjutnya, aku menumpuk 3 kertas dengan ukuran dan posisi yang berbeda. Masalahnya kertas background yang aku pakai warna asalhnya kurang gelap, jadi aku atur sedikit meggunakan
Image > Adjustment > Levels dan Hue Saturation ke arah biru gelap.Tutorial cara mengubah warna embellishment ada di
sini.
Berikutnya, aku mengatur pigura dan fotonya dengan posisi bertumpuk dan miring-miring untuk kesan "messy". Journaling diketik di atas kertas bergaris yang tidak lupa diberi shadow untuk kesan melayang. Embellisment pensil, pita dan bintang-bintang diletakkan terakhir untuk menghias layout. Selesai... eh, jangan lupa shadow-nya ya. Tidak semua elemen mempunyai komposisi shadow yang sama, lho. Untuk tutorial lebih dalam tentang shadow, bisa lihat di
sini dan di
sini.
4. SHABBY CHIC / VINTAGE
Soft colors and a worn feel are typical in shabby chic style layouts. - by Jennifer Marione
Jika kamu gemar barang antik dan suka membuat clustering dengan bunga-bunga yang feminin maka layout jenis shabby chic ini cocok sekali untuk kamu. Keseluruhan layout shabby chic akan menampilkan kesan vintage yang anggun.
Kali ini aku menggunakan kit yang berbeda,
Time Traveler dari
Alegna Design karena kit yang pertama tidak cocok dengan kesan shabby chic yang ingin ditampilkan. Kit shabby chick didominasi oleh koleksi kertas yang usang, sebagian besar bernada pastel dan embellishment yang feminin.
Untuk menampilkan kesan vintage, foto-foto aku ubah menjadi sepia. Lalu aku merangkai aneka embellishment membentuk clustering di sekitar pigura foto. Tips untuk teknik clustering yang baik bisa dilihat di
sini. Jurnaling aku letakkan di sisi kanan untuk menyeimbangkan layout secara keseluruha. Teknik menciptakan jurnaling dan title yang cantik bisa dilihat di
sini, di
sini dan di
sini.
Nah, untuk menciptakan latar belakang yang unik, bisa digunakan teknik
Blending seperti di atas. Dalam layout ini fungsi blending image adalah untuk mengisi kekosongan bagian kiri atas. Tutorial blending bisa dibaca di
sini.
5. FANTASY
Using artistic imagery to tell the story is commonplace in fantasy style layouts. - by Joann Kinnard
Ciri khas style fantasi adalah background layout seperti di dunia imajinasi. Teknik ekstraksi kerap digunakan untuk memisahkan objek dari latar belakangnya dan menaruhnya di halaman fantasi yang sebelumnya telah diciptakan. Layout jenis ini cocok sekali buat kamu yang sangat kreatif dan suka bereksperimen dengan tema-tema fantasi. Berbeda dengan style lain yang biasanya disertai jurnaling sebagai pengikat memori, maka layout jenis fantasi ini lebih kuat kesan art-nya karena berfokus pada keartistikan image yang ingin ditonjolkan.
Kit fantasi pun berbeda dari kit style lainnya karena kebanyakan embellishmentnya adalah benda real sesuai tema layout yang hendak dibuat. Kit untuk kreasi kali ini adalah
Goat dari
Galerie de Jackie. Teknik ekstraksi yang dipakai di sini bisa dilihat di
sini dan teknik shadow 3 dimensinya bisa dilihat di
sini.
Nah, style mana yang paling kamu suka? Pilih dan ceritakan alasan kamu lewat komentar di bawah posting artikel ini ya. Awas kalo nggak... hehehe. Happy experimenting!
Note : Yang mau lebih serius belajar digi-scrap, bisa lihat ke Get It Scrapped.
1. Lesson #1: Learn Scrapbooking Design Principles
2. Lesson #2: Emphasis
3. Lesson #3: Repetitions
4. Lesson #4: Alignment
5. Lesson #5: Contrast
6. Lesson #6: Balance
7. Lesson #7: Visual Flow
8. Lesson #8: Page Part